Haii kawan blogger. Kali ini saya menulis tentang suatu tempat di daerah Jawa Tengah
yang sangat…sangat dan sangaaaat saya
sukai. Yups… tempat itu adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta atau yang kita sering
sebut dengan Jogja, merupakan sebuah kota dan ibu kota Daerah Istimewa
Yogyakarta di Jawa. Jogja terkenal sebagai kota pelajar, kota budaya, dan kota
gudeg. Mungkin bagi orang yang sedang liburan kesana kalo belum makan gudeg tuh
kurang afdol, karena cuma di kota ini kita dapat makan gudek asli yang super
duper wuenaak hehe…
Okey guys memang paling asik dan
seru apabila kita ke Jogja bersama teman-teman kita. Sama keluarga juga enak
sih, tapi untuk berpetualangnya lebih berasa sama teman pastinya dong J.
Agustus 2013 lalu, saya pergi ke
Jogja untuk yang ke tiga kalinya dan pertama kali untuk saya tinggal di Jogja
selama seminggu. Selama seminggu tidak sedikit pun waktu yang saya sia-siakan
untuk menjelajahi Jogja, mulai dari jalan-jalan di kotanya Malioboro sampai jalan-jalan ke daerahnya. Dan juga saya mau berterima kasih kepada mas
Diaz dan keluarga karena selama di Jogja kemarin saya dan teman-teman sudah
diberi tumpangan tempat tinggal serta kendaraan untuk jalan-jalan dan ditraktir
makan juga hehe.. Thankyou very much mas. Adapun tempat-tempat yang saya kunjungi selama di sana, yaitu sebagai berikut:
1. Malioboro
Malioboro tempat favorite saya
untuk belanja, nongkrong, atau pun menginap. Jika saya sudah berada di Jakarta, tempat ini lah yang membuat saya
kangen banget sm Jogja. Gimana gak kangen
coba yah sama Malioboro, soalnya ini tempat seperti punya nyawa sendiri yang
membuat orang yang datang terpesona akan suasana Jogja yang sesungguhnya
(ciyelaah lebay banget) hahaha… Ngomong-ngomong soal Malioboro, waktu itu saya
dan teman-teman saya (berenam) pernah melakukan permainan yang lumayan seru loh.
Kita berenam tebak-tebakan jumlah ada berapa lampu yang berjajar menghiasi trotoar jalan malioboro. Mulai dari saya menjawab 65 lampu yang berjajar, lalu disauti teman saya dgn
jumlah 95 lampu, dan disauti lagi dgn jumlah 75, 55, 25 dan 20. Jika tebakannya
benar yang kalah harus mentraktir makan malam itu juga.
Jam 19.00, diujung jalan utama
Malioboro saya dan teman-tema memulai menghitung lampu yang berdiri kokoh
dengan tiang warna hijau dan berekepala tiga lampu. “okey kita mulai yah guys
saut teman saya. Dan kita menjawab serentak siaap….”. jarak lampu bertemu lampu
sekitar 1 meter dan ternyata setelah melakukan penghitungan sampai ujung Jl.
Jend. Ahmad Yani atau lampu merah, jumlah lampu yang ada yaitu 25 lampu. Dan diluar
dugaan juga teman saya ada yang menjawab benar dan kami pun yang salah jawab pada tertawa geli karena jawaban kita rata-rata tinggi semua jumlahnya hahahah…. Meski jalan dari ujung
ketemu ujung sangat jauh, tapi kalo dijalanin bersama-sama itu gak berasa loh
serius deh hehehe…
Gak cuma itu aja yang seru kita
lewati malam di Malioboro. Di Malioboro kita nongkrong deket lampu merah dekat
patung kaki raksasa yang berakar, di sana kita dapat melihat aksi anak-anak
Jogja yang berkumpul membawa ular-ular peliharaannya dan melihat remaja-remaja
sana yang melakukan aksi dengan berdandan atribut horor dengan bergaya pocong,
kuntilanak, vampire dan jenis hantu lainnya. Tidak lupa juga untuk dijadikan
kenangan saya dan teman-teman mengabadikan moment dengan berfoto hihihi….
Pintu Masuk Malioboro |
Ramainya Malioboro Malam Hari |
Ujung Malioboro Jl. Jend A. Yani |
berjalan menghitung Lampu yang menghiasi jln Malioboro |
2. Keraton Jogja Alun-Alun Utara
Keraton Jogja
alun-alun Utara tidak jauh dari Malioboro, letanya di jantung kota Yogyakarta. Karena
tempatnya berada ditengah-tengah Jogja. Keraton Jogja ini sangat terkenal
dengan warisan budaya etnik jawanya yang dapat kita temukan di sekitar dan
dalam keraton sendiri. Di Keraton Jogja ini masih banyak menyimpan tentang
berbagai kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat, bentuk rumah jawa yang
indah dan foto-foto raja pertama hingga kini beserta profilnya.
3. Alun-Alun Selatan
Alun-alun Selatan
dikenal dengan alun-alun kidul. letaknya di belakang kediaman kerajaan Joogja. Halaman belakang kediaman Raja Jogja ini
menjadi tempat sarat cerita. Di alun-alun kidul ini terdapat dua pohon beringin
kembar. Konon katanya dengan mitos cerita melewati pohon beringin kembar ini,
bila berhasil apa yang diinginkannya akan terkabul dan hanya orang yang memiliki hati bersih juga yang dapat melewati pohon beringin ini. Dengan rasa penasaran saya
dan teman-teman, kami mencoba melakukan permainan ini. Saya mencoba mendampingi
teman saya yang mencoba permainan ini untuk menuju pohon kembar tersebut dengan mata tertutup. Posisi di
mulai lurus 20 meter dari pohon beringin.
Ternyata eh ternyata benar untuk menuju pohon kembar itu tidak mudah, saya yang
mendampingi teman saya harus mengikuti dia yang berbalik arah menuju jalan raya
jauh dari pohon beringin hahaha… Dengan rasa penasaran saya mencoba sendiri
permainan ini. Saat itu saya di damping oleh teman saya 2 orang yang mengikuti
saya berjalan. Entah kebetulan atau memang saya punya hati yang bersih saya
tembus melewati pohon kembar beringin tersebut. Teman-teman saya pun juga heran
kok saya bisa tapi yang lain gak bisa. Mereka aja heran apalagi saya sendiri
yang pastinya PERCAYA GAK PERCAYA TAPI ITU TERJADI hehehe… Kudu wajib coba yah
teman kalo kalian ke Jogja kudu wajib ke alun-alun ini untuk mencoba permaianan tersebut.
parkiran motor dan mobil alun-alun Selatan |
4. Taman Sari
Taman sari merupakan bagian salah
satu objek wisata yang berada di kota Jogja. Taman Sari ini merupakan bekas
taman Keraton Yogyakarta. Tidak jauh untuk ketempat ini, dari keraton Yogyakarta
hanya membutuhkan waktu 10-15 menit untuk sampai ke tempat ini. Untuk masuk ke
Taman Sari ini, tiketnya tidak mahal, hanya Rp. 3000/orang. Mungkin banyak
orang yang tidak menyangka, bahwa pintu masuk atau pintu gerbang masuk Taman
Sari merupakan pintu belakang Taman Sari yang sebenarnya. Katanya sih pintu
gerbang Taman Sari yang utama sudah tertutup oleh rumah penduduk. Sehingga pintu
gerbang belakang dijadikan pintu masuk utama wisata Taman Sari, dan melihat
pintu gerbang belakang masih banyak lahan yang kosong bisa dijadikan lahan parkir
wisatawan jadi dipilihlah pintu belakang sebagai pintu masuk Taman Sari.
Taman Sari ini tempat pemandian Raja. Di dalamnya terdapat tiga kolom pemandian, yang paling utara adalah tempat pemandian para putri-putri raja (Umbul Muncar), tempat pemandian para selir raja (Umbul Kuras), dan tempat pemandian raja.
Taman Sari ini tempat pemandian Raja. Di dalamnya terdapat tiga kolom pemandian, yang paling utara adalah tempat pemandian para putri-putri raja (Umbul Muncar), tempat pemandian para selir raja (Umbul Kuras), dan tempat pemandian raja.
Tempat pemandian tersebut airnya
sangat jernih sekali, sehingga membuat wisatawan yang berdatangan serasa ingin
nyebur berendam gitu hihi… gak cuma ada kolom saja di sana loh, tapi kita juga
dapat melihat tempat sauna, ruang ganti yang ada loker dan paes, dapur, tungku
masak, penginapan raja, dan masjid bundar bawah tanah. Sayang saya foto moment
Taman Sari ini hanya di kolom saja, karena saat itu tempat dipenuhi wisatawan yang berkunjung L.
5. Museum Vredeburg Jogja (Museum Benteng)
Museum ini dekat dengan Malioboro
atau tepatnya Jalan Ahmad Yani No.6 persis di depan Gunung Agung. Untuk masuk
ke tempat ini sangat murah, kita hanya cukup membayar Rp 2.000/orang untuk mendapatkan
tiket masuk. Awalnya saya sempat bingung ketika di ajak ketempat ini, dan bertanya Ini tempat apa sih?
Cuma gedung aja yah? Ternyata eh ternyata ini tempat merupakan Benteng atau
loji tertua di Yogyakarta dari keseluruhan kompleks bangunan indis yang berada
di kawasan tersebut. Di dalamnya terdapat berbagai macam koleksi perjuangan
bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Pas banget 15 Agustus menjelang Kemerdekaan Indonesia saya
berada di dalam meuseum ini rasanya tambah wow banget hihihi (maklum jadi ikut merasakan
gimana pejuang-pejuang kita dulu beraksi) J.
Oya dari banyak koleksi yang ada, ada satu koleksi yang saya temukan dan saya sukai yaitu Mesin Cetak “Kedaulatan Rakyat”.
Bentuknya sih menurut saya sangat unik dan benar-benar jadoel atau jaman dulu
bangetlah yah :D.
6. Candi Prambanan
Candi Prambanan dan Candi Boko
jika kita membeli tiket biasanya satu paket. Dari Prambanan lalu diantar ke
Boko. Namun kali ini ketika saya sedang berkunjung hanya Prambanan saja yang
buka, Candi Bokonya sedang tutup. Sedih sih yah, rencananya kan mau kasih unjuk
teman bagaimana bentuknya Candi Boko, tapi malah tutup, ya mungkin bukan rezeki
mereka haha….
Oya guys untuk bisa sampai ke
Prambanan kita cukup naik busway dari koridor yang berada di Jl. Malioboro,
harga tiket busway pun relative murah ya hampir sama dengan Jakarta. Namun untuk
masuk ke Prambanan kita harus siap mengeluarkan uang sebesar Rp 45.000/orang,
tapi untuk tahun 2014 kemungkinan sudah turun atau malah tambah naik.
Candi Prambanan merupakan
kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Candi
Prambanan ini sering disebut juga dengan nama Candi Roro Jonggrang, dan merupakan Candi
Hindu terbesar di Indonesia. Di dekat pintu masuk Utara dan Selatan terdapat 2
buah candi apit yang masing didekat pintu masuk tersebut. menurut saya candi Prambanan ini, candi yang nampak indah dilihat daripada candi-candi lainnya. Candi Prambanan ini memiliki
kaitan erat dengan kerajaan pengging.
7. Pantai Indrayanti Gunung Kidul
Pantai dikawasan Gunung Kidul ini
sangat saya sukai. Awalnya saya tidak menyangka kalau Jogja punya pantai
sekeren ini, dan hampir menyaingi Bali walaupun Bali masih menjadi juaranya yah :). Pantai Indrayanti ini menjadi
primadonanya pantai dikawasan pesisir pantai Gunung Kidul. Pantai ini masih
satu deretan dengan pantai Baron, Kukup, Krakal dan Sundak. Namun Indrayanti
inilah yang menjadi tujuan utama para wisataan Jogja. Meski banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai ini, namun pantai ini tetap terlihat bersih, mulai dari pasir putihnya yang tidak ada sampah sampai ke lautnya sendiri yang nampak hijau dan biru jernih. Semua ini tidak lepas dari pengelola pantai yang professional.
Menuju pantai Indrayanti kurang lebih membutuhkan waktu 2 jam, kita melewati jalan tanjak turun serta berliku-liku. Mungkin untuk yang tidak jago menyetir hati-hati yah saat melewati jalan Gunung Kidul (Serem jalananya :) ).
Awalnya ketika sampai di Indrayanti saya takut untuk mencelupkan kaki ke dalam air laut. Secara pantai Selatan gitu yah, Horor takut keseret ombak hehe.. Tapi karena beningnya pantai ini yang akhirnya membuat saya dan teman-teman menceburkan diri untuk bermain air dan berfoto dekat pesisir pantai. Apalgi kalau kita lihat pantai ini dari bukit, sungguh luar biasa indahnya kawan. Rekomendasi banget bagi kalian yang ke Jogja kudu tempat ini, Parang tritis lewat deh dari ini Pantai hehe.. Pantai kawasan Gunung Kidul ini istilahnya seperti kuta Bali punya :p
8. Kuliner Jogja
Kurang afdol rasanya kalo di
Jogja kita tidak santap kulinernya. Makanan khas Jogja bukan hanya gudek yang
manis itu saja. Banyak berbagai tempat yang dapat membuat lidah kita bergoyang,
karena mencicipi manis, asam, pedas, dan asinnya kuliner di Jogja. Seperti Oseng
Mercon. Mungkin bagi orang Jakarta seperti saya termasuk orang yang norak juga
kali yah, dari namanya aja udah mercon tapi masih aja mau mencoba karena
penasaran. Alhasil bibir saya yang dower jadi makin dower, melepuh, karena pedasnya itu makanan mercon hahaha…
Okey saya akan jelaskan, oseng
mercon itu makanan daging atau kikil di oseng-oseng dengan bumbu yang sangat
luar biasa pedas. Mungkin bagi yang punya maag atau tidak doyan pedas jangan
coba-coba makan makanan ini, karena bila anda mencoba anda bakalan tahu akibatnya
(mulut anda meledak kepedesan :p). Saya melihat puluhan orang yang duduk
lesehan berlapis tikar di pinggir jalan, raut wajahnya terengah-engah, bercucur
keringat dan mata melotot karena makan oseng ini. Begitu juga dengan 2 lelaki bule depan saya, dia sampai minum 5 gelas es teh
manis wow amazing hahaha. Harga oseng mercon sendiri seharga Rp 15.000/porsi dan air es teh
manis Rp 3000/porsi.
Okey lepas dari oseng mercon kita
masuk ke nasi kucing. Nah nasi kucing ini juga menjadi makanan khas Jogja. Tempat
favorit nasi kucing yang saya sukai itu dekat stasiun, di sini hanya khusus nasi
kucing dan kopi jos, mungkin ada 10 lebih tukang nasi kuicng yang berjualan di
sini. Dan di sini juga menjadi tempatnya para musisi jalanan mulai banyak
beraksi. Tempat makan ini juga menjadi tempat favorit nongkrong yang paling enak juga. Harga nasi
kucing relative murah dan dijamin gak bikin kantong anda kosong J.
Berikutnya yaitu restauran
Jejamuran. Restoran ini berada di Sleman. Restaurant ini menyajikan berbagai
macam makanan yang serba jamur. Mulai dari sate jamur, jamur kriuk, jamur bakar
pedas, tom yum jamur, tumis jamur dan lain-lain. Harganya pun masih terpantau
untuk kantong kita, harga makanan mulai dari Rp 8.000 dan minuman mulai dari
harga Rp 3.000.
Mungkin masih banyak lagi kuliner
yang ada di Jogja yang belum saya cipipi, tapi next saya harus mencicipi kuliner-kuliner
yang ada di sana lebih banyak lagi J.
berikut foto-fotonya, dan mohon maaf untuk foto nasi kucing dan oseng mercon tidak dapat ke share karena data dokumen fotonya terhapus :(.
berikut foto-fotonya, dan mohon maaf untuk foto nasi kucing dan oseng mercon tidak dapat ke share karena data dokumen fotonya terhapus :(.
resto Jejamuran |
beberapa menu makanan di resto Jejamuran |
Masih banyak tempat yang belum saya kunjungi di Kota ini, seperti belum ketempat pengerajinan batik, museum kereta kuda dan masih banyak lagi, dan Jogja tunggu saya datang kembali yah..I LOVE YOU and I MISS YOU <3 :)
0 komentar:
Posting Komentar