SOTO SO (Soto unik khas Purbalingga)
Mungkin
bagi orang Purbalingga yang tinggal di Jakarta jika pulang ke kampung halamannya
belum mencoba Soto So bisa dibilang kurang afdol. Itu yang ayah saya bilang
kepada saya ketika hendak menuju perjalanan kerumah makan tersebut. Lalu saya
bertanya, kenapa begitu? Emang apa bedanya Soto So dengan Soto Sokaraja yang
biasa kita makan kalau pulang ke sini? Namun ayah hanya balas dengan senyuman … dan ini pengalaman pertama saya
makan Soto So ini.
Sebelum
bahas pada pokok permasalahan cerita ini, saya sebagai penulis ingin
memperkenalkan terlebih dahulu letak purbalingga. Purbalingga merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang ibu kotanya adalah
Purbalingga. Ibu kota Purbalingga berada dibagian barat wilayah kabupaten,
sekitar 21 km sebelah timur Purwokerto. Purbalingga merupakan kota Perwira yang
terkenal dengan pusat industrinya berupa bulu mata palsu, wig, konde atau
sanggul rambut. Selain itu kota ini juga terkenal dengan pusat industri knalpot
yang suku cadangnya terbilang murah untuk kalangan pemilik kendaraan bermotor.
Untuk
wisatanya juga tidak kalah dengan kota-kota lain pada umumnya. Kota ini
menyediakan berbagai wisata, mulai dari: 1) wisata alam seperti Gua Lawa dan
Pendakian Gunung Slamet; 2) wisata air seperti water boom, arung jeram,
permainan air dan sebagainya; dan 3) wisata Desa wisata karang banjar dan
Monumen Jenderal Soedirman.
Kita
masuk ketopik awal dalam penulisan ini adalah wisata kuliner khas dari
Purbalingga. Purbalingga dalam wisata kulinernya terkenal dengan tempe “Mendoan”.
Kini tidak hanya tempe mendoan yang menjadi ciri khas makanan di Purbalingga. Hadirnya
Soto So membawa ciri khas tersendiri dari soto-soto lainnya. Apa sih Soto So
itu? mungkin yang dari tadi Anda pertanyakan kan hehe…
Satu Mangkok Hidangan Soto So |
Soto
So pada umumnya seperti Soto Sokaraja yang sering dijumpai di Banyumas dan
sekitarnya. Soto yang berisi irisan ketupat, kecambah, toge, daging sapi atau
ayam (kadang variasi seperti jeroan), potongan irisan seledri dan bawang goreng,
kerupuk warna-warni, yang kemudian disiramkan kuah sotonya. Namun yang
membedakan Soto So dengan Soto Sokaraja ini adalah pada kuah daun melinjonya.
Yups
seperti namanya “So”, yang berarti daun melinjo. Ternyata di Jawa daun muda
melinjo disebut dengan nama “So”. Daun melinjo yang muda ini digunakan sebagai
penyedap rasa dari Soto ini sendiri. Daun melinjo yang direbus dengan kuali
rebusan ini yang akan disediakan sebagai pelengkap citra rasa soto dengan satu
mangkok yang terpisah. Dalam satu mangkok daun melinjo rebusan ini terdapat
empat buah ikatan daun melinjo yang dikat dengan tali bambu untingan kecil.
Kiri: mangkok berisikan rebusan daun melinjo, Kanan: sambal kacang Soto So |
Lalu
bagaimana cara makan Soto So ini? Sebelum makan Soto ini pertama-tama kita
tuangkan kuah rebusan daun melinjo ini kedalam satu mangkok Soto yang sudah
disajikan. Dan apakah daunnya bisa kita makan? Tentu saja daun rebusan Soto So
tersebut bisa kita makan dengan dicampurkan dalam mangkok soto. Untuk soal rasa
apakah pahit dengan kuah rebusan tersebut? Pokokya soal rasanya jangan ditanya
lagi deh. Kita dapat merasakan kesegaran yang didapat dalam kuah tersebut, bisa
dibilang segar dan tidak pahit, karena ciri khas dari Soto So ini yaitu dari
kuah rebusan melinjo tersebut. Mungkin bagi yang pertama mencoba terasa aneh
dan bingung apa guna dari satu mangkok rebusan daun melinjo tersebut, ya
seperti saya yang heran karena pertama kali mencoba dan sehingga bertanya
kegunaan rebusan daun melinjo tersebut, sampai-sampai pengunjung yang sedang
menikmati hidangan Soto terseebut menoleh kearah saya hihi… Setelah saya
mencoba, saya pun juga heran, karena saya kurang begitu suka dengan Soto
Sokaraja, kalaupun pesan pasti tidak dihabiskan. Tapi dengan Soto So ini
berbeda, saya dapat habiskan soto tersebut hingga daun rebusan melinjonya, dan
mungkin baru yang pertama kali memang terasa aneh tetapi jika sudah pernah
merasakan kesegaran kuah soto ini akan merasakan keunikan dan kesegaran masakan
khas ini. Oya… jangan lupa untuk menambah kesegaran Soto So tersebut pengunjung
dapat memberikan sambal yang terbuat dari kacang sesuai dengan selera rasa
pedas yang diinginkan.
Antrian Para Pembeli Soto So |
Suasana para penikmat Soto So |
Lokasi
warung Soto So ini terletak di Bojong. Dari arah Bukateja menuju kota
purbalingga dari pertigaan kecil ambil arah ke kiri, masuk gang yang beraspal
kecil ini sekitar 500 meter akan ada sebuah bangunan rumah makan yang sederhana
namun ramai pengunjungnya, dan saya sarankan jika Anda ingin mencoba atau
berkuliner kerumah makan ini jangan coba-coba Anda datang pada sore hari,
karena Soto So ini siang saja sudah habis laku terjual. Anda dapat bayangkan
bukan bagaimana ramainya tempat ini ^_^. Untuk soal harga Soto So ini perposi juga
cukup murah, jadi Anda tidak perlu khawatir kalau ajak keluarga Anda kerumah
makan ini bisa buat dompet Anda kering atau tekor. Untuk
itu, yuuukk cobalah Soto So ini selagi Anda sedang berada di Purbalingga,
dijamin gak bakal nyesel deh ^_^. (MRU)
Jadi pengin pulang kampung ....!
BalasHapus