Latest Releases

Pulau Pari Surganya Jakarta

Welcome to Pulau Pari

Mengisi weekend dengan berlibur ke Kepulauan Seribu merupakan solusi yang sangat baik bagi kalian pekerja yang tidak memiliki waktu lama untuk menikmati liburan. Berlibur gak perlu menunggu lanjut usia, justru diusiamu yang masih muda inilah saatnya menjelajahi Indonesia yang indah ini dengan pesonanya yang tak pernah usang. Apalagi sekarang ini begitu banyak cara yang bisa kita lakukan agar impian jalan-jalan keliling Indonesia bisa menjadi kenyataan. Yups salah satu caranya adalah menggunakan agen travel.

Agustus tepatnya tanggal 30-31, saya menghabiskan waktu luang weekend saya dengan teman-teman untuk berlibur ke Pulau Pari, dengan menggunakan biro jasa travel “www.travellindo.com” dengan membayar Rp 350.000/orang, dengan fasilitas lengkap seperti biaya penyebrangan kapal PP, makan, homestay, Snorkeling dan kendaraan untuk jalan-jalan disekitar Pulau Pari, itu semua kami dapatkan sehingga bisa menikmati keindahan dan keelokan Pulau Pari.

Pelabuhan Pulau Pari
Bicara Pulau Pari, tahukah Anda bahwa Pulau Pari ini memiliki keindahan bahari yang membuat mata anda takjub dan tak percaya bahwa kita ini masih berada di Wilayah Jakarta.

Pulau Pari merupakan salah satu obyek wisata yang dimiliki Kepulauan Seribu. Meski sudah banyak dijamah orang, kebersihan pulau ini tetap terjaga. Letaknya yang tak jauh dari Ibu Kota, tentunya menjadi salah satu alternative liburan bagi para pekerja yang cinta akan dunia laut.

Untuk sampai ke Pulau Pari kita dapat menggunakan perahu untuk menyebrang. Ada dua alternative agar bisa sampai ke sana, yaitu menggunakan kapal cepat seperti speedboat dari Marina atau kapal tradisional dari Kali Adem di Pelabuhan Muara Angke. Ingat yah kalau anda memilih untuk naik speedboat tentunya biaya yang dikeluarkan sedikit lebih mahal daripada harga yang saya pakai, sebab biaya yang saya pakai itu menggunakan kapal tradisional hehe..

Tapi apapun kapal yang anda gunakan untuk sampai ke Pulau Pari itu gak masalah, asal bersama dengan teman-teman semuanya indah dan menyenangkan kok..

Suasana di Kapal Tradisonal
Berapa lama sih waktu untuk nyebrang ke Pulau Pari?

Berdasarkan informasi dari guide saya, kalau anda menggunakan speedboat anda hanya menempuh waktu 1 sampai 1,5 jam dari Dermaga Marina ke Pulau Pari. Tapi kalau anda menggunakan kapal tradisional seperti saya anda menempuh waktu kurang lebih 2,5 jam untuk sampai ketujuan.

Penyeberangan kapal dimulai pukul 08.00 WIB, sampai ditujuan Pulau Pari Pukul 10.30
Daripada bosen foto-foto aja
WIB. Bagi anda yang mabok laut, meski lama di dalam kapal, tapi sesampainya di Pulau Pari, hmm…semua akan terbayar dengan keindahan Pulau Pari yang luar biasa bagusnya. Suasana yang masih asri, tentunya menjadikan kepuasan dan kesegaran tersendiri untuk anda, dan menjadi pilihan yang sempurna karena memilih tempat ini untuk berlibur.

Sesampainya di sana saya dan teman-teman trip pun langsung disambut oleh Guide lokal yang kemudian mengantar kami ke homestay. Sesampai di homestay kami pun istirahat sejenak sambil menunggu menu makan siang yang sedang disiapkan. Berbeda dengan saya, sambil menunggu makan siang, saya gunakan kesempatan untuk berkenalan dengan teman-teman trip saya, seperti pepatah lah yah “Tak Kenal, maka Tak Sayang”, hehehe..

Kurang lebih 30 menit, makan siang pun datang, meski menunya terbilang sederhana tetapi kelezatannya gak kalah enak kok seperti makan direstoran mahal. Selesai makan, guide kami pun menyuruh kami untuk bersiap-siap untuk mengelilingi Pulau Pari dengan motor bak ditengah hari bolong, kalau kami sebut sih odong-odongnya Pulau Pari hehe…
Naik odong-odong hehee


Apa aja sih yang dapat kita temukan di Pulau Pari?

1. Pantai Pasir Perawan

At Pantai Pasir Perawan Pulau Pari
Pukul 12.30 WIB, obyek wisata pertama kami dibawa guide ke Pantai Pasir Perawan. Pantai Perawan ini berupa sebuah wilayah laut yang tenang dengan kedalaman hingga 5 meter dan dikelilingi pulau-pulau dan batu karang sepanjang pinggiran slope-nya. Pantai yang begitu tenang, bersih, dan indah tersebut telah melenakan saya dan teman-teman saat menyambanginya. 

Hamparan pasir putih dan jernihnya air laut di sepanjang garis pantai ini membuat saya terhipnotis dengan keindahannya dan cuma bisa bilang “SUMPAH INI KEREN BANGET”. Setiap angle tempat ini pun sangat bagus sekali bagi anda yang hoby foto. Ya seperti saya ini, yang gak lepas dari kamera untuk eksplore pantai ini hehe… 

Sepasang kekasih santai sambil menikmati es kelapa bersama
Di bibir pantai ini pun disediakan gubuk untuk anda bersantai sambil menikmati es kelapa bersama orang-orang yang anda cintai untuk  menikmati moment indah di pantai ini.

Di pantai ini pun juga disediakan wahana permainan seperti perahu bebek kayuh untuk anda berdua bersama pasangan untuk menikmati mengelilingi indahnya pantai ini. Tidak hanya bebek kayuh, warga setempat pun menyediakan perahu sampan untuk berkeliling sekitar pantai pasir perawan ini, yang bisa dinaiki oleh 3 – 5 orang dengan tarif 35.000 – 50.000 rupiah sekali jalan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB, Guide pun mengajak kami ke obyek wisata berikutnya yaitu Pantai Kresek.

2. Pantai Kresek
at Pantai Kresek

Pantai Kresek bukan berarti pantai ini penuh dengan plastik yang biasa digunakan saat belanja yah, melainkan pantai ini dinamakan kresek karena tempat ini terdapat banyak sekali pohon beringin. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati segarnya udara laut, di bawah pepohonan yang rindang maupun disaung yang terdapat dipinggir pantai. Di tempat ini anda juga dapat bermain dengan menemukan bintang laut yang berada di pinggir pantai. Tapi sayangnya saya tidak menikmati itu, saya lebih memilih santai di saung bersama teman sambil menikmati mie rebus dan kopi hangat yang dijual penduduk sekitar. Adapun kelebihan utama Pantai Kresek dibanding pantai lain adalah pantai ini dikelilingi pepohonan rindang yang menjadikan pantai ini sangat asri, dan tempat ini banyak terdapat biota laut seperti bintang laut, keong, dan ikan-ikan kecil.

Satu jam kami habiskan waktu di pantai Kresek, pukul 16.00 WIB kami pun kembali ke homestay untuk istirahat sejenak, dan mandi sore untuk bersiap-siap ke obyek wisata berikutnya yaitu Pantai LIPI untuk melihat sunset.

3. Pantai LIPI
sunset at Pantai LIPI, Pulau Pari
Waktu sudah mendekati pukul 17.00 WIB, kami pun bergegas menuju Pantai LIPI. Pantai LIPI merupakan balai penelitian oseanografi milik LIPI. Tempat ini merupakan spot bagus untuk melihat sunset. 

Memang kami sangat beruntung, cuaca yang sangat bagus menampilkan sunset yang begitu indah, dan lagi-lagi buat saya terpesona dan berkata dalam hati “SUNGGUH INDAH CIPTAAN TUHAN”. 
Di bawah pohon yang rindang, kami pun mengabadikan moment dengan memotret sunset dan foto bersama.

Setelah puas menikmati sunset, kami pun kembali menuju homestay untuk beristirahat.

4. Barberque di Pantai Kresek
Kebersamaan saat Barbeque
Pukul 7 malam, guide pun menjemput kami untuk makan malam dengan barbeque hidangan laut di Pantai Kresek. Sambil menunggu hidangan yang lagi dibakar, kami pun melakukan permainan dengan memperkenalkan diri masing-masing orang dan menceritakan pengalaman trip kemana saja yang sudah dijelajahi.

Selang 30 menit kemudian makan pun datang, dan kami makan bersama di pinggir Pantai Kresek. Tempat ini seperti di Jimbaran Bali, di sini kita barbeque sambil menikmati sejuknya angin laut malam, dengan ombak yang sudah mulai pasang dan ditemani indahnya pesawat yang melintasi pantai tersebut, ditambah lagi saat itu sedang bulan pertama kebayang dong gimana kerennya hehe..


Sekitar pukul 9 malam, acara bebas. Saya lebih memilih untuk balik ke homestay untuk istirahat, karena capek dan perut kenyang serta ingin mempersiapkan tenaga untuk esok harinya yaitu snorkeling.

5. Snorkeling di Pulau Burung
Guide Travellindo, snorkleing di Pulau Pari

Ketika subuh tiba, bagi yang muslim tentunya melaksanakan sholat subuh. Sambil menunggu waktu untuk snorkeling, kami pun sarapan dengan menu sarapan pagi yang sudah disediakan.

Snorkeling merupakan acara yang dinantikan kami. Pukul 07.00 WIB, setelah diberi breafing oleh guide local, dengan menggunakan kapal kecil, kami menuju spot snorkeling di Pulau Burung. Setelah tiba di spot yang dituju, kami pun nyebuuuuurrrrr!!


Indahnya alam bawah laut Pulau ini sangat cocok bagi anda yang hobi menyelam untuk mengeksplor terumbu karang di dasar laut. Namun, bagi yang gak bisa berenang seperti saya ini, kita cukup mengapung dengan meremah-remah roti untuk member makan ikan. Perasaan senang banget pun saya rasakan, karena saya dapat menikmati bermain dengan ikan-ikan kecil yang mengkrubuti saya saat memberinya makan, hehe.. Dari atas kapal pun saya juga dapat melihat indahnya warna warni ikan kecil yang berkumpul bermain bersama kami para penyelam.

Kurang lebih tiga jam kami bermain bersama ikan, kami pun kembali ke homestay. Untuk teman-teman saya yang lain mereka habis snorkeling bermain wahana banana boat, namun saya lebih memilih membersihkan diri, sekaligus packing untuk pulang,

Pukul 11:30 WIB, kami pun naik ke kapal untuk kembali ke Muara Angke. Dan sayonara….

Dari perjalanan ini, adapun kesan pertama yang saya dapat di Pulau Pari yaitu suasana yang sepi berbeda dengan Pulau Tidung yang sangat ramai. Tata ruang yang rapih dan bersih pun terjaga di pulau ini membuat saya betah untuk tinggal lama di sana. Untuk tripny sendiri adapun kesan yang saya dapat yaitu, berteman dengan banyak orang berbeda, membuat rindu untuk mengulang waktu bersama. ^_^

Another pict of Pulau Pari












Add caption











Read »

Menengok Pemandian Bidadari di Coban Pelangi



Dalam bahasa Jawa, Coban artinya Air Terjun. Coban Pelangi merupakan salah satu obyek wisata alam yang ada dikawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Wisata air terjun ini terletak di kawasan Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tempat ini hampir setiap harinya dikunjungi oleh wisatawan, khususnya wisatawan yang habis dari Bromo. Biasanya guide jeep yang mengantar wisatawan setelah menikmati tempat-tempat wisata yang ada dikawasan Bromo, menawarkan pengunjung untuk mampir sebentar menengok kesejukan alam yang ada di Coban pelangi ini.
Seperti halnya dengan Saya. Siang itu, setelah saya menginap satu hari untuk menikmati wisata keindahan di Bromo, saya dan teman-teman bergegas pulang dan turun untuk kembali ke Kota Malang. Namun, di perjalan guide kami menawarkan untuk menikmati wisata Coban Pelangi yang ada di kawasan TNBTS.
Mas Yusuf: “Masih mau jalan-jalan lagi gak? Di sini ada Coban Pelangi loh yang gak kalah indahnya dari Coban yang lain. Kita kesana yah.
Saya: Coban mas? Apa itu Coban Pelangi?
Mas Yusuf: Coban itu kalau bahasa Indonesianya artinya Air Terjun. Tapi kalo orang Jawa bilang Air Terjun itu bahasa Jawanya Coban.
Dari situlah saya menjadi tahu ada nama lain sebutan untuk air terjun selain di Jawa Barat yang memiliki nama lain yaitu Curug, lalu untuk daerah Jawa yaitu Coban.  Setelah sepanjang perjalanan turun kami bercakap dengan mas Yusuf, tak terasa kami sudah sampai diparkiran wisata Coban Pelangi.
Meski tubuh sudah sangat lelah dan malas untuk ikut karena beraktifitas dari pukul 03.00 am untuk menikmati sunrise, dan berjalan jauh untuk sampai puncak kawah Bromo, namun hati ini memiliki penasaran yang sangat luar biasa untuk melihat Coban Pelangi itu seperti apa derasnya. Sejenaka saya berfikir, dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut turun melihatnya.
Eittss tunggu dulu... Seperti wisata Air Terjun yang lainnya, sebelum kita dapat menikmati wisata air terjun kita harus membeli tiket masuk terlebih dahulu. Untuk biaya tiket masuk wisata Coban Pelangi ini, kita hanya perlu membayar Rp. 6.500/orang. Setelah membayar tiket, maka kita dapat berjalan sekitar 1 km untuk menelusuri puluhan anak tangga yang berkelok-kelok dengan ditemani indahnya pemandangan perbukitan yang dilantunkan suara kiacauan burung-burung serta percikan air terjun yang terdengar sangat deras membuat suasana perjalanan kami ingin segera sampai dan berendam di sana.
denah lokasi
Intructions
         
Intructions
           Seperti halnya yang saya lakukan dan teman-teman, selama dalam perjalanan kami pun banyak bertemu dengan wisatawan yang singgah disetiap tempat untuk mengambil moment disetiap sudut yang ada. Tak terasa kami berjalan, di tengah perjalanan kami menemukan sebuah jembatan yang terbuat dari bambu. Entah kami ini norak atau bagaimana yah, melihat jembatan bambu saja kami langsung berfoto-foto dijembatan itu hehe…Jembatan bambu yang ada ini gunanya sebagai penghubung untuk sampai ke Coban pelangi, karena di bawah jembatan bambu ini terdapat sungai yang airnya cukup deras bila musim hujan namun bening yang dihiasi bebatuan kali yang membuat hasrat untuk turun dan mandi di sana.
Jembatan Bambu




          Berdasarkan peta jalur Coban pelangi, ketika kita sudah melewati jembatan bambu maka lokasi air terjun semakin dekat. Hal itu dibuktikan dengan suara gemercik air yang cukup deras. Selangkah demi selangkah kami telusuri jalur dari jembatan bambu tadi, dan benar kami pun telah sampai ketujuan kami. Dengan wajah yang sumringah dan penuh takjub, saya pun tidak bisa lagi berkata hanya dapat bilang dalam hati saya. Gilaaa ini keren.
Coban Pelangi

           
crew
            Percikan air terjun yang begitu deras, membuat suasana ditempat semakin sejuk dan asri untuk dinikmati. Namun, air terjun yang memiliki ketinggian 1299,5 m di kaki Gunung Semeru ini membuat diri saya tidak berani untuk mendekat terlalu dekat untuk berfoto dibawahnya, hal tersebut karena derasnya volume yang jatuh membawa airnya seakan-akan membuat pikiran saya takut terjadi banjir bandang. Di sekitar lokasi air terjun juga terdapat papan peringatan mengingat debit air yang cukup deras  “jika Anda ingin mendekat ke air terjun maka harus extra hati-hati karena batu-batu di sini licin, dan demi keselamatan Anda terhadap bahaya banjir bandang. Di mohon selama musim hujan untuk tidak berada/bermain di sekitar lokasi air terjun dan sepanjang aliran sungai”.
attention!!
Setelah menikmati suasana air terjun, dan berfoto bersama, saya dan teman-teman kembali naik ke atas. Memang penuh perjuangan untuk kembali ke atas, tapi bila kita jalani bersama-sama dengan sahabat kita, rasa lelah itu pun akan hilang karena canda tawa serta pengertian yang selalu diberikan dari mereka.  
Sesampainya di jeep, sedikit informasi yang diberitahukan oleh mas Yusuf, Air Terjun tersebut dinamakan Coban Pelangi karena air terjun ini sering membiaskan warna pelangi ketika pagi hari. Memang waktu yang paling tepat untuk berkunjung ketempat ini adalah pagi hari, karena apabila matahari bersinar terang alias tidak mendung dan tepat mengenai cipratan air yang jatuh ke bawah maka akan terlihat garis pelangi pada air terjun tersebut. Namun sayang ketika kami ke sana  hari sudah sangat siang, jadi kami tidak bisa melihat penampakan bidadari sedang mandi di air terjun tersebut alias munculnya pelangi.
Tempat wisata alam ini dapat Anda jadikan referensi ketika hendak berlibur ke Malang. Sejuknya alam pegunungan dan dinginnya percikan air terjun, serta hijaunya pemandangan di sekitar air terjun tentunya akan cocok sebagai tempat melepas rasa lelah Anda setelah melakukan rutinitas harian Anda. Mungkin sebagian orang menganggap obyek wisata air terjun itu biasa saja. Akan tetapi, bagi saya air terjun merupakan obyek wisata yang luar biasa. Perlu perjuangan untuk sampai ketempat air terjun. Untuk itu jangan pernah meremehkan obyek wisata air terjun, karena air terjun merupakan obyek wisata alam yang perlu kita jaga dan lestarikan juga. Yuuuk..kunjungi tempat ini, dan rasakan kesejukannya.

Another Pict of Coban Pelangi

Pintu Masuk 





Read »

ads

Copyright © Cerita Rakyat Biasa

Designed by